Awas! Charger sama tapi beda daya



Sebuah charger ibarat nyawa bagi sebuah perangkat elektronik, tanpa charger maka semua perangkat elektronik yang menggunakan listrik sebagai sumber daya utama tidak akan berfungsi.


Ada banyak jenis charger yang beredar dipasaran yang dijual bebas dengan berbagai merk dan daya,

Jangan asal pakai walaupun colokan sama


Tahukah anda bahwa sudah banyak pengguna handphone yang mengeluh setelah mencharge hp nya dengan produk yang tidak resmi, ada yang baterainya jadi menggelembung bahkan ada pula yang sampai hp nya mati total, wah sungguh disayangkan karena niat awal adalah membeli produk KW yang harganya jauh lebih murah dari pada aslinya namun justru biaya yang kita keluarkan justru lebih besar dengan rusaknya hp kita. Nah dari situ timbul pertanyaan dan saya memulai untuk mempelajarinya. Lhoh kok bisa gitu ya? Padahal kan sama-sama charger dan fungsinya sama, untuk ngecharge juga bisa. Dan inilah yang saya dapatkan setelah mendapat referensi dari berbagai sumber. 

Saat ini hampir semua model charger gadget sama, coba anda lihat saja merk-merk terkemuka terutama keluaran terbaru entah samsung, blackberry, sony, hampir smua handphone menggunakan colokan yang universal. Hal ini menyebabkan kadang kita main colok saja pake charger brand lain saat kita tidak membawa charger original. Saya akui hal ini sering kali terjadi karena selain merebaknya powerbank dan charger universal, fenomena melek teknologi menyebabkan hampir semua orang menggunakan gadget dan proses “charging” merupakan salah satu dari kehidupan fenomena ini. 

Meminjam charge gadget lain? Boleh saja kalau charger yang dipinjam masih semerk dan setipe, tapi bagaimana kalau meminjam charger lain yang beda brand, apakah itu boleh? Kalau boleh apa saja yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu perlu kenali kode-kode pada charger dan gadget anda seperti Input, output, mA. 

Apa maknanya? 

Mari kita lihat Input, Di negara-negara maju seperti jepang umumnya memiliki voltase listrik sekitar 100-110V, dulu Indonesia sempat mengunakan 110 V yang diakui lebih aman dibanding 220 V tetapi PLN indonesia merubah menjadi 220 V . 

Nah jika kita memiliki produk dari jepang yang dibawa ke Indonesia, anda perlu berhati-hati, karena input produk jepang bisa saja 110 V, jelas akan membuat rusak jika digunakan di Indonesia. Tapi bagi yang charger yang tertulis 100-240 V tidak apa-apa, rangenya mencakup 100 hingga 240 V. 

Untuk barang-barang legal yang sudah masuk Indonesia tentunya cukup aman dan relatif sudah melakukan penyetandaran dengan keadaan di Indonesia. Jadi akan aman-aman aja bila gadget yang anda miliki legalitas. Output, nah ini adalah yang paling perlu diperhatikan dalam memilih charger selain charger original/bawaan untuk gadget anda. 

Perhatikan kapasitas maksimal Output gadget kita

Output ini adalah keluaran volt yang akan diberikan kepada gadget kita, jadi perlu diperhatikan nilai “yang kluaran dari charger ke gadget kita”. Contoh jika gadget anda hanya membutuhkan 5V tetapi output yang kita gunakan lebih dari 5 dapat menyebabkan resiko komponen hangus karena kelebihan tegangan. mA, nilai dari mA ini yang akan menentukan kecepatan proses charging. Semakin besar angkanya semakin cepat pula arus yang masuk per jam. Hal ini tetap perlu diperhatikan jangan semata-mata karena besar maka lebih dipilih, tunggu dulu ada hal lain yang perlu diperhatikan seperti contohnya baterai. 

Kadang-kadang ada baterai yang malah menjadi panas dan rusak jika arus yang dimasukkan terlalu berlebihan, hal itu tentunya akan memperpendek umur dari baterai gadget anda. Nah itu semua yang perlu diperhatikan dalam memilih charger yang sesuai dengan gadget anda, hal ini perlu dimulai dari sekarang, harapannya bukan hanya jadi pengetahuan saja tetapi bisa diterapkan dan dibiasakan. 

Karena memang penggunaan satu dua kali tidak akan terasa efeknya pada gadget anda, melainkan efek penggunaan jangka panjang dan sangat perlu diperhitungkan.

Terakhir hal positif yang dapat kita ambil adalah selalu gunakan yang original walaupun produk-produk KW lebih menggiurkan (termasuk saya juga pengguna produk KW haha) tapi setidaknya anda sekarang tau bahwa ada produk yang sama namun input dan output berbeda yang tentunya sangat berbahaya bagi perangkat kita.

Previous
Next Post »